Kamis, 19 Januari 2012

pengantar teknik industri


SAMPUL TUGAS KULIAH

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

-          Mahasiswa wajib untuk menyimpan full copy dari tiap-tiap tugas yang dikumpulkan
-          Tugas dibendel dengan cara distaples saja
-          Jangan menggunakan binder clip atau map plastik kecuali untuk tugas yang laporannya sangat tebal.

Nama
ENDIK ASWORO
NRP
110421100053
Kode MK
PTI104
Dosen / Tutor
AHMAD MUGHNI
Judul Tugas
Tugas PTI Kelas B
Batas akhir pengumpulan
8 November 2010

Perhatian :
Seorang mahasiwa disebut melakukan plagiarisme jika dalam tugas yang dikumpulkannya sebagian atau keseluruhannya merupakan copy-paste dari pekerjaan mahasiswa atau orang lain tanpa menggunakan teknik pengacuan (referencing technique) yang baik dan benar. Kolusi adalah menyampaikan tugas sebagai hasil pekerjaan pribadi padahal dalam kenyataannya merupakan hasil kerja kolaboratif dengan mahasiswa atau orang lain (tanpa ijin resmi dari dosen) baik secara keseluruhannya ataukah sebagian saja.

Deklarasi / Pernyataan

Saya menyatakan bahwa tugas ini merupakan hasil karya saya sendiri dan tidak mengandung unsur plagiarisme maupun kolusi tanpa ijin resmi.


               Endik Asworo                        Tanggal :7 November 2010
  

Semua tugas jika terbukti terdapat unsur plagiarisme atau kolusi tanpa ijin resmi akan dikenai sanksi akademis yang tegas berupa pengurangan nilai ataupun penalti penggagalan kelulusan sebuah mata kuliah.




JAWABAN TUGAS PTI KELAS B
1.            Perbedaan antara pendekatan matematis klasik dengan pendekatan permodelan sistem adalah:  pendekatan matematis klasik , pendekatan ini menyelesaikan masalah menggunakan matematika dan statistika klasik yang bertujuan untuk mendapatkan analisa solusi optimal,
Tidak ada pembatasan masalah.- Sedangkan pendekatan permodelan riset operasi dalam menyelesaikan masalah menggunakan pendekatan permodelan riset operasi itu sendiri bertujuan untuk mencari solusi optimal. Terdapat batasan masalah.
2.         manfaat menggunakan model :  berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. Sebagai alat komunikasi yang sangat efisien, model dapat menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu merangsang untuk berpikir bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya. Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat model dari suatu sistem maka diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini merupakan prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk mempermudah analisis dan pengembangannya.
 Dan dalam slide juga di tunjukan manfaat menggunakan model bagi seorang praktisi teknik industri adalah:
a.       Meminimalkan percobaan merusak
b.      Meminimalkan kompleksitas dunia nyata
c.       Meminimalkan dampak negatif
d.      Meminimalkan Biaya

3.         a. Model Ikonik
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk ideal
ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik mempunyai karakteristik yang sama
dengan hal yang diwakili, dan terutama amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada
waktu yang spesifik.
Contoh: Model ikonik berdimensi dua (foto, peta, cetak biru) atau
tiga dimensi (prototip mesin, alat).
b.  Model Analog (Model Diagramatik)
Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah menurut waktu.
Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik karena kemampuannya untuk
mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model analog banyak
berkesusuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan klas-klas yang
berbeda. Dengan melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan
membuat perubahan dapat ditingkatkan.
 Contoh model analog ini adalah kurva
permintaan, kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diangram alir.
c. Model Simbolik (Model Matematik)
Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik sebagai
perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik dapat berupa
bentuk angka, simbol, dan rumus.
Contoh: suatu persamaan (equation).
4.                                                               Contoh 1:
Sebuah perusahaan merencanakan untuk memproduksi dua macam produk yaitu produk A dan B. Setiap unit produk A membutuhkan 3 unit sumber daya 1,8 unit  sumber daya 2 dan 4 unit sumber daya 3. Sedangkan setiap unit produk B membutuhkan 6 unit suumber daya 2 dan 5 unit sumber daya 3, banyaknya sumber daya 1, sumber daya 2 dan sumber daya 3 yang tersedia masing masing adalah 12, 48, dan 30 unit . setiap unit produk A dan B masing-masing memberikan sumbangan keuntungan sebesar Rp. 120 dan Rp. 100. Tentukan banyaknya masing-masing produk yang harus diproduksi agar diperoleh keuntungan maksimal.


produk

sumber daya
A
B
Kapasitas
Maksimum
1
3
0
12
2
84
6
48
3
4
5
30
Sumbangan keuntungan per unit
120
100







X1       = Banyaknya produk A yang diproduksi
X2       = banyaknya produk B yang dproduksi
Maksimumkan (Z) = 120X1 + 100X2
Kendala :
            1). 3 X1                       ≤ 12
            2). 8 X1 + 6 X2           ≤ 48
            3). 4 X1 + 5X2            ≤ 30
                        X1, X2 ≥ 0

Contoh 2 : Masalah Diet
Untuk menjaga kesehatan, seseorang harus memenuhi kebutuhan minimum perhari akan beberapa zat makanan. Misalkan hanya ada tiga jenis zat makanan yang dibutuhkan yaitu kalsium, protein, dan vitamin A. Sementara makanan yang tersedia ada tiga jenis juga yaitu, makanan A, B dan C yang harganya, zat-zat yang tekandung didalamnya, dan kebutuhan minimum perhari akan zat-zat makanan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
X1 = jumlah makanan A
X2 = jumlah makanan B
X3 = jumlah makanan C

Z = 0,5 X1 + 0,8 X2 + 0,6 X3
5 X1 + X2 ≥ 8
5 X1 adalah sumbangan kalsium dari makanan A
X2 adalah sumbangan kalsium dari makanan B

Kendala untuk protein dan vitamin A dibuat dengan cara yang sama, yaitu :
2 X1 + 2 X2 + X3 ≥ 10 Protein
X1 + 5 X2 + 4 X3 ≥ 22 Vitamin A
Masalah LP secara lengkap dapat ditulis :
Minimumkan Z = 0,5 X1 + 0,8 X2 + 0,6 X3
Dengan syarat 5 X1 + X2 ≥ 8
2 X1 + 2 X2 + X3 ≥ 10
X1 + 5 X2 + 4 X3 ≥ 22
X1 , X2 , X3 ≥ 0

5.         Komponen-komponen dari suatu model:
Performance Criteria (Kriteria kinerja): suatu model harus mempunyai kemampuan kerja atau kinerja personal pencapaian tujuan operasi dan pengembalian investasi.
Decision Variable (variabel keputusan) : merupakan variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan keputusan yang akan di buat.
Constraints (kendala) : merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa menentukan harga harga  variabel keputusan dengan sembarangan.
Parameter (parameter) : mrupakan Alat ukur untuk melihat kesuksesan atau keberhasilan dari suatu tujuan.
Logical Relationship (hubungan logis) harus mengacu pada skema atau apa yang akan diciptakan.
6.         Komponen model transportasi:
1         Kriteria kinerja:
Meminimalkan biaya : di model ini biaya sebiya mungkin ditekan agar minim pengeluaran.
2         Variabel Keputusan:
- Jumlah produk yang akan dipasok dari pabrik i (Si) : menyajikan suatu rancangan transportasi produk yang akan dipasok dari pabrik i.
- Jumlah produk yang akan diangkut dari pabrik i ke pengecer j (Xij): menjelaskan pengangkutan produk yang akan di angkut dari pabrik i ke pengecer j.

3         Kendala:
pasokan (supply) : memperlihatkan kendala pemasokan produk,
4        permintaan (demand) : disini juga diperlihatkan bagaimana permintaan itu mempunyai kendala.
7.         metode analitik adalah metode yang menggunakan cara baku (aturan kalkulus) dengan metode ini tidak selalu mudah memperoleh solusi, bahkan tidak dapat diperoleh solusi, nilai perhitungan adalah nilai sejati (exact), dan hasil dari metode ini adalah fungsi/relasi. Sedangkan . Metode Heuristik adalah teknik yang dirancang untuk memecahkan masalah yang mengabaikan apakah solusi dapat dibuktikan benar, tapi yang biasanya menghasilkan solusi yang baik atau memecahkan masalah yang lebih sederhana yang mengandung atau memotong dengan pemecahan masalah yang lebih kompleks.
8.         Permasalahan pencarian rute terpendek (shortest route problem)  dalam slide 51-54 dapat menggunakan metode heuristik. Karena dislide itu yang di cari adalah  penyselesaian yang lebih sederhana untuk memecahkan masalh tersebut.
Dan merupakan pendekatan
Integrated: D cara dinamika programing yang menghasilkan A-B-E-I-J ( 384) sehingga dapat memperkecil total waktu yang dibutuhkan.
9.         berikut adalah langkah langkah yang dugunakan praktisi teknik industri dalam menyelesaikan suatu masalah:
1. Identifikasi Masalah
2. Menghasilkan Alternatif
3. Tahu Model Standar
4. Menentukan Kriteria Kinerja
5. Pilih Solusi Terbaik
6. Membuat Keputusan
7. Mengantisipasi Implikasi Manajerial
                        8. Aksi

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com