SAMPUL TUGAS KULIAH
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
-
Mahasiswa
wajib untuk menyimpan full copy dari tiap-tiap tugas yang dikumpulkan
-
Tugas
dibendel dengan cara distaples saja
-
Jangan
menggunakan binder clip atau map plastik kecuali untuk tugas yang laporannya
sangat tebal.
Nama
|
ENDIK ASWORO
|
NRP
|
110421100053
|
Kode MK
|
PTI104
|
Dosen / Tutor
|
AHMAD MUGHNI
|
Judul Tugas
|
Tugas PTI Kelas B
|
Batas akhir
pengumpulan
|
8 November 2010
|
Perhatian :
Seorang mahasiwa disebut melakukan plagiarisme jika dalam tugas yang
dikumpulkannya sebagian atau keseluruhannya merupakan copy-paste dari pekerjaan
mahasiswa atau orang lain tanpa menggunakan teknik pengacuan (referencing
technique) yang baik dan benar. Kolusi
adalah menyampaikan tugas sebagai hasil pekerjaan pribadi padahal dalam
kenyataannya merupakan hasil kerja kolaboratif dengan mahasiswa atau orang lain
(tanpa ijin resmi dari dosen) baik secara keseluruhannya ataukah sebagian saja.
Deklarasi
/ Pernyataan
|
Saya
menyatakan bahwa tugas ini merupakan hasil karya saya sendiri dan tidak
mengandung unsur plagiarisme maupun kolusi tanpa ijin resmi.
Endik Asworo Tanggal :7 November 2010
|
Semua tugas jika
terbukti terdapat unsur plagiarisme atau kolusi tanpa ijin resmi akan dikenai
sanksi akademis yang tegas berupa pengurangan nilai ataupun penalti penggagalan
kelulusan sebuah mata kuliah.
JAWABAN TUGAS PTI KELAS B
1. Perbedaan
antara pendekatan matematis klasik dengan pendekatan permodelan sistem adalah: pendekatan matematis klasik , pendekatan ini
menyelesaikan masalah menggunakan matematika dan statistika klasik yang
bertujuan untuk mendapatkan analisa solusi optimal,
Tidak ada pembatasan masalah.- Sedangkan pendekatan permodelan riset operasi dalam menyelesaikan masalah menggunakan pendekatan permodelan riset operasi itu sendiri bertujuan untuk mencari solusi optimal. Terdapat batasan masalah.
Tidak ada pembatasan masalah.- Sedangkan pendekatan permodelan riset operasi dalam menyelesaikan masalah menggunakan pendekatan permodelan riset operasi itu sendiri bertujuan untuk mencari solusi optimal. Terdapat batasan masalah.
2. manfaat menggunakan
model : berguna untuk menganalisis
maupun merancang sistem. Sebagai alat komunikasi yang sangat efisien, model
dapat menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu merangsang untuk
berpikir bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya. Model didefinisikan
sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau
komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat model dari suatu sistem maka
diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini merupakan
prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk mempermudah analisis
dan pengembangannya.
Dan dalam slide juga di tunjukan manfaat
menggunakan model bagi seorang praktisi teknik industri adalah:
a.
Meminimalkan percobaan merusak
b.
Meminimalkan kompleksitas dunia nyata
c.
Meminimalkan dampak negatif
d.
Meminimalkan Biaya
3.
a. Model Ikonik
Model ikonik
adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk ideal
ataupun dalam
skala yang berbeda. Model ikonik mempunyai karakteristik yang sama
dengan hal yang
diwakili, dan terutama amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada
waktu yang
spesifik.
Contoh: Model
ikonik berdimensi dua (foto, peta, cetak biru) atau
tiga dimensi
(prototip mesin, alat).
b. Model Analog (Model Diagramatik)
Model analog
dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah menurut waktu.
Model ini lebih
sering dipakai daripada model ikonik karena kemampuannya untuk
mengetengahkan
karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model analog banyak
berkesusuaian
dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan klas-klas yang
berbeda. Dengan
melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan
membuat
perubahan dapat ditingkatkan.
Contoh model analog ini adalah kurva
permintaan,
kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diangram alir.
c.
Model Simbolik (Model Matematik)
Pada hakekatnya,
ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik sebagai
perwakilan dari
realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik dapat berupa
bentuk angka,
simbol, dan rumus.
Contoh: suatu persamaan
(equation).
4.
Contoh 1:
Sebuah perusahaan
merencanakan untuk memproduksi dua macam produk yaitu produk A dan B. Setiap
unit produk A membutuhkan 3 unit sumber daya 1,8 unit sumber daya 2 dan 4 unit sumber daya 3.
Sedangkan setiap unit produk B membutuhkan 6 unit suumber daya 2 dan 5 unit
sumber daya 3, banyaknya sumber daya 1, sumber daya 2 dan sumber daya 3 yang
tersedia masing masing adalah 12, 48, dan 30 unit . setiap unit produk A dan B
masing-masing memberikan sumbangan keuntungan sebesar Rp. 120 dan Rp. 100.
Tentukan banyaknya masing-masing produk yang harus diproduksi agar diperoleh
keuntungan maksimal.
sumber daya
|
A
|
B
|
Kapasitas
Maksimum
|
1
|
3
|
0
|
12
|
2
|
84
|
6
|
48
|
3
|
4
|
5
|
30
|
Sumbangan keuntungan per unit
|
120
|
100
|
X1 = Banyaknya produk A yang diproduksi
X2 = banyaknya produk B yang dproduksi
Maksimumkan (Z) = 120X1 + 100X2
Kendala :
1). 3 X1 ≤
12
2). 8 X1 + 6 X2 ≤
48
3). 4 X1 + 5X2 ≤
30
X1, X2 ≥ 0
Contoh 2 : Masalah
Diet
Untuk
menjaga kesehatan, seseorang harus memenuhi kebutuhan minimum perhari akan
beberapa zat makanan. Misalkan hanya ada tiga jenis zat makanan yang dibutuhkan
yaitu kalsium, protein, dan vitamin A. Sementara makanan yang tersedia ada tiga
jenis juga yaitu, makanan A, B dan C yang harganya, zat-zat yang tekandung
didalamnya, dan kebutuhan minimum perhari akan zat-zat makanan tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut :
X1 =
jumlah makanan A
X2 =
jumlah makanan B
X3 =
jumlah makanan C
Z = 0,5 X1 + 0,8
X2 +
0,6 X3
5 X1 + X2 ≥ 8
5 X1 adalah
sumbangan kalsium dari makanan A
X2 adalah
sumbangan kalsium dari makanan B
Kendala
untuk protein dan vitamin A dibuat dengan cara yang sama, yaitu :
2 X1 + 2 X2 + X3 ≥ 10
Protein
X1 + 5 X2 + 4 X3 ≥ 22
Vitamin A
Masalah LP
secara lengkap dapat ditulis :
Minimumkan
Z = 0,5 X1
+ 0,8 X2 + 0,6 X3
Dengan
syarat 5 X1
+ X2 ≥ 8
2 X1 + 2 X2 + X3 ≥ 10
X1 + 5 X2 + 4 X3 ≥ 22
X1 , X2 , X3 ≥ 0
5. Komponen-komponen dari suatu model:
Performance Criteria (Kriteria kinerja): suatu model harus mempunyai kemampuan kerja atau kinerja personal pencapaian tujuan operasi dan pengembalian investasi.
Decision Variable (variabel keputusan) : merupakan variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan keputusan yang akan di buat.
Constraints (kendala) : merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa menentukan harga harga variabel keputusan dengan sembarangan.
Parameter (parameter) : mrupakan Alat ukur untuk melihat kesuksesan atau keberhasilan dari suatu tujuan.
Logical Relationship (hubungan logis) harus mengacu pada skema atau apa yang akan diciptakan.
Performance Criteria (Kriteria kinerja): suatu model harus mempunyai kemampuan kerja atau kinerja personal pencapaian tujuan operasi dan pengembalian investasi.
Decision Variable (variabel keputusan) : merupakan variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan keputusan yang akan di buat.
Constraints (kendala) : merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa menentukan harga harga variabel keputusan dengan sembarangan.
Parameter (parameter) : mrupakan Alat ukur untuk melihat kesuksesan atau keberhasilan dari suatu tujuan.
Logical Relationship (hubungan logis) harus mengacu pada skema atau apa yang akan diciptakan.
6.
Komponen model transportasi:
1
Kriteria kinerja:
Meminimalkan biaya : di model ini biaya sebiya mungkin ditekan agar minim pengeluaran.
Meminimalkan biaya : di model ini biaya sebiya mungkin ditekan agar minim pengeluaran.
2
Variabel Keputusan:
- Jumlah produk yang akan dipasok dari pabrik i (Si) : menyajikan suatu rancangan transportasi produk yang akan dipasok dari pabrik i.
- Jumlah produk yang akan diangkut dari pabrik i ke pengecer j (Xij): menjelaskan pengangkutan produk yang akan di angkut dari pabrik i ke pengecer j.
- Jumlah produk yang akan dipasok dari pabrik i (Si) : menyajikan suatu rancangan transportasi produk yang akan dipasok dari pabrik i.
- Jumlah produk yang akan diangkut dari pabrik i ke pengecer j (Xij): menjelaskan pengangkutan produk yang akan di angkut dari pabrik i ke pengecer j.
3
Kendala:
pasokan (supply) : memperlihatkan kendala pemasokan produk,
pasokan (supply) : memperlihatkan kendala pemasokan produk,
4
permintaan (demand) : disini juga
diperlihatkan bagaimana permintaan itu mempunyai kendala.
7.
metode analitik adalah metode yang
menggunakan cara baku (aturan kalkulus) dengan metode ini tidak selalu mudah memperoleh
solusi, bahkan tidak dapat diperoleh solusi, nilai perhitungan adalah nilai
sejati (exact), dan hasil dari metode ini adalah fungsi/relasi. Sedangkan .
Metode Heuristik adalah teknik yang dirancang untuk memecahkan masalah yang
mengabaikan apakah solusi dapat dibuktikan benar, tapi yang biasanya
menghasilkan solusi yang baik atau memecahkan masalah yang lebih sederhana yang
mengandung atau memotong dengan pemecahan masalah yang lebih kompleks.
8.
Permasalahan
pencarian rute terpendek (shortest route problem) dalam slide 51-54 dapat menggunakan metode
heuristik. Karena dislide itu yang di cari adalah penyselesaian yang lebih sederhana untuk
memecahkan masalh tersebut.
Dan merupakan pendekatan Integrated: D cara dinamika programing yang menghasilkan A-B-E-I-J ( 384) sehingga dapat memperkecil total waktu yang dibutuhkan.
Dan merupakan pendekatan Integrated: D cara dinamika programing yang menghasilkan A-B-E-I-J ( 384) sehingga dapat memperkecil total waktu yang dibutuhkan.
9.
berikut adalah langkah langkah
yang dugunakan praktisi teknik industri dalam menyelesaikan suatu masalah:
1. Identifikasi Masalah
2.
Menghasilkan Alternatif
3. Tahu Model Standar
4.
Menentukan Kriteria Kinerja
5. Pilih Solusi Terbaik
6.
Membuat Keputusan
7. Mengantisipasi
Implikasi Manajerial
8. Aksi
0 komentar:
Posting Komentar